PKS Watch1: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 16-20 Juni 2010 telah melaksanakan Munasnya yang diselenggarakan disalah satu hotel yakni Hotel Ritz Carlton Pacific Palace Jakarta. ini sebuah pesta hajatan yang maha dahsyat yang dilaksanakan PKS bila di bandingkan dengan acara-acara yang sebelum-belumnya yang pernah di adakan oleh PKS.
Pro kontra menjelang,sedang, atau setelah pelaksanaan sangatlah santer hingga menjadi berita terpavorite di media-media baik elektronik ataupun cetak. dari berbagai kalanganpun banyak yang mengomentari ada yang pro dan yang kontra.
Peropinian seputar hajatan Munas PKS yang memilih Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, sedikitnya juga mendapat respon dari kader itu sendiri, dengan melontarkan sepaham dengan pengamat yang kontra.
Disinilah seorang kader diuji kematangan serta kecerdasan sejauh mana menyikapi kebijakan para murabbinya, bagi kader yang melontarkan negatif yang sama dengan pendapat para pengamat yang getol membusukkan PKS lewat komentarnya, bagi kader ini merupakan egoisentri yang keterlaluan.
Dengan alasan sangat sederhana, wahai para kader yang menganggap sinis atas pelaksanaan Munas PKS di Hotel mewah ini, apakah antum merasakan betapa bahagianya jamuan yang diberikan oleh kiadah-kiadah yang ada di kota jakarta, yang selama ini kader-kader didaerah dakwahnya masih tidur di tengah hutan, di alas tikar dan dengan selalu diiringi dengan kekurangan makan.
Perayaan MUNAS PKS di hotel mewah, ini merupakan hadiah bagi kader-kader yang ada di daerah yang menjamu oleh kader yang ada dijakarta layaknya seorang raja, kepedihan, keletihan yang sedang dirasakan hilang begitu saja.
Wahai kader yang ada dikota, kalau antum melontarkan sikap apatis dalam perayaan MUNAS PKS apakah antum tega melihat saudara yang jauh dari daerah-daerah datang ke ibu kota, pusat kekuasaan hanya dijamu di gedung alakadarnya.
Kembali lagi pengamat adalah orang luar yang melaksanakan MUNAS adalah Para Ustad kita...apakah kita mau mempercayai para pengamat ketimbang ustad.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar